Bercinta Dengan Penjual Jamu Didekat Rumahku



Perkenalkan namaku Frenky, umurku 29 tahun, tinggi 180 cm, kata orang-orang sih aku punya wajah yang tampan. Semua pesona yang dimiliki cowok ada padaku. Dengan modal ketampananku ini, aku sering berganti pacar. Hidupku juga dibilang sudah mapan punya usaha sendiri dan juga sudah punya mobil dan rumah sendiri. Kali ini aku ingin menceritakan pengalaman pribadiku kedalam tulisan ini yang kuberi judul cerita dewasa penjual jamu yang montok.

Kebetulan aku tinggal di perumahan yang masih terbilang baru jadi, sehingga tetanggaku masih belum begitu banyak , rata-rata pekerjaan mereka adalah pembisnis yang pergi dari rumah pagi hari dan pulang ke rumah larut malam. Hari itu tidak seperti biasanya, setelah semalaman aku berkaraoke bersama para client perusahaan, aku bangun kesiangan karena efek mabuk semalam. Saat melihat jam ternyata sudah pukul 09.00, aku putuskan untuk berangkat agak siangan sekalian.

Saat aku hendak berjalan keluar rumah, kudengar ada suara teriakan seseorang yang sedang menjajakan jualannya dari luar pagar. Ketika kulihat ternyata seorang gadis cantik seksi yang sedang menggendong jamu.

“Jamunya mas…. biar segar dan awet muda…”, kata sang penjual jamu itu mencoba mempromosikan dagangannya.

Akupun terpana melihat bakul jamu ini, wajahnya cantik dan masih muda denga body seksi menggairahkan. Payudaranya montok sekali ukuran 34C lah menurutku. Spontan aku memanggilnya.

“Mbak beli jamunya donk.. ” Kataku memanggil. Mbaknya pun tersenyum manis dan masuk ke halaman rumahku lalu duduk mendekatiku.

“Mau jamu apa mas? Ada jamu Kunir Asam, jamu beras kencur, jamu temulawak…” tanyanya.

“Apa ajah deh mbak asalkan tidak yang pahit.” Jawabku.

“Kalau jamunya pahit, masnya langsung liat aku aja, nanti jamunya jadi manis mas…” Celetuk sipenjual jamu menggoda.

“Berani juga si penjual jamu ini menggodaku” pikirku. Aku mengamati si Mbak ini dengan lincahnya memainkan botol jamunya. Dan ketika tiba-tiba dia membusungkan dadanya, jantungku jadi berdetak kencang.


ILLUSTRASI PENJUAL JAMU


Waah pagi-pagi sudah dapat pemandangan yang seger, dan yang lebih hebatnya lagi, ternyata si Mbak jamu ini tidak mengenakan BH, hanya memakai kain kemben yang agak kedodoran sehingga aku bisa melihat bentuk payudaranya yang montok itu dengan belahannya yang menggoda.

Kesempatan ini tak kulewatkan. Jangankan untuk berpaling, berkedip saja rasanya sayang sekali. payudaranya bergoyang-goyang seirama dengan gerakan tubuh si mbak, apalagi ditambah ukuran yang pas menurutku, aku memutar otak untuk lebih mengenalnya

Singkat cerita, setelah ngobrol dan berkenalan akhirnya aku tahu nama si penjual jamu tersebut bernama Tati. Anak dari desa dibawah bukit, yang ternyata umurnya baru 16 tahun. Karena keadaan ekonomi yang kurang, dia tidak melanjutkan sekolah. Dia hanya bersekolah sampai kelas 2 SMP, kemudian berhenti untuk berkerja demi membantu keluarga.

“Kasian kamu ya…cantik-cantik mesti kerja keras, mending cari suami yang kaya saja Mbak Tati?” kataku mulai menggodanya. Dengan tersipu malu dia menjawab

“Apa ya ada toh mas yang mau sama aku yang cuma anak kampung, pacar sih ada tapi dia tak setia.”

“Masak sih…berarti gak normal dong pacarmu, masa uda punya cewek secantik ini bisa-bisanya ga setia.” jawabku agak ketus.


ILLUSTRASI PENJUAL JAMU

Ternyata dia sudah punya pacar, tapi ini kan menjadi tantanganku, merebut cewek yang sudah punya pacar. Akupun mulai mengeluarkan jurus meluluhkan hati wanita. Aku sengaja membayar jamu satu gelas dengan uang lima puluh ribuan.

“Uangnya kok besar sekali mas, belum ada kembaliannya…” Jawabnya.

“Aku juga ga minta kembalian kok..” Jawabku.

“Waduh, makasih sekali ya mas.” Katanya riang.

Karena tidak sengaja kesiangan itu, aku jadi tahu kalau setiap jam 09.00 lebih ada penjual jamu keliling yang cantik dan seksi masuk ke perumahan kami. Hari-hari berikutnya aku sengaja menunggu Mbak Tati untuk membeli jamu atau sekedar untuk mengobrol. Kami sudah cukup akrab, bahkan dia sering betah kalau berhenti dirumahku.

Setelah kira-kira 1 bulan berkenalan, seperti biasa, aku memesan jamunya. Tapi hari ini wajah Mbak Tati agak cemberut dan terlihat tertekan sekali. Tiba-tiba dia masuk ke ruang tamuku dan kelihatannya mau curhat denganku. Dia duduk di lantai tanpa beralaska tikar. Terlihat matanya agak memerah. Aku mencoba untuk memulai menanyakan apa yang terjadi pada dirinya.

“Mbak , kalau aku lihat kayaknya mbak Tati punya masalah ya?” Tanyaku sok perhatian.

Airmatanya pun pecah seketika. Dia nangis sambil cerita kalau pacarnya telah meninggalkannya dan telah menemukan gadis pengganti yang lebih cantik dari dia.


ILLUSTRASI PENJUAL JAMU

Aku merasa kasian lalu aku mendekatinya dan merangkul pundaknya mencoba untuk menenangkannya. Sekarang posisi dudukku membuatku dapat melihat dengan jelas payudara montoknya. Tanpa kuduga, Mbak Tati malah membenamkan kepalanya ke dadaku, dengah senang hati akupun langsung memeluknya dengan hangat. Suasana ini membuat gairahku menjadi naik, tapi karena aku sudah berpengalaman aku memilih untuk tidak terburu-buru.

Setelah agak tenang Mbak Tati berkata dengan lirih.

“Maaf ya mas Frenky, baju mas jadi basah karena air mataku”

“Gak apa-apa mbak, saya ikut sedih melihat mbak Tati sedih” Jawabku coba menenangkannya.

Lalu Mbak Tati tersenyum kecil dan menengadahkan kepalanya persis di depan mataku, tanganku pun membelai wajahnya. Akupun lantas memegang dagunya kudekatkan wajahku ke wajahnya. Mbak Tati pun memejamkan matanya seakan tahu kalau aku akan menciumnya. Mulut kamipun akhirnya beradu dengan lembut. Lidah kami saling berpaut. Kupeluk dia lebih erat lagi, Mbak Tati pun semakin memanas.


ILLUSTRASI PENJUAL JAMU


Rupa-rupanya mbak Tati juga sudah berpengalaman, maka kucoba untuk merangsang daerah yang lain lagi. Ciumanku berjalan ke leher Mbak Tati dan lidahku bermain dibelakang kupingnya.

“Aahhh..emmmhh…” Desah mbak Tati menahan nikmat.

Naluri laki-lakiku mulai merasakan gairah seorang wanita, tapi aku tetap tenang. Aku memcoba untuk memberikan gairah yang hebat dulu sebelum kami bercinta. Kulepaskan kemben yang dipakainya. Lidahku mulai menciumi payudara kiri mbak Tati. Tangan kananku meremas-remas payudaranya sebelah kanan. Nafas mbak Tati mulai tidak teratur.

Lalu kugendong tubuhnya untuk masuk ke kamar. Setiba di kamar aku langsung melepas kemben yang dia kenakan dan juga celana dalamnya. Sekarang aku dapat melihat bentuk tubuhnya dalam posisi telanjang. Akupun terpana melihat bentuk tubuhnya yang super seksi. Warna kulitnya kuning kecoklataan, tubuhnya padat berisi dan baunya harum, mungkin karena Mbak Tati rajin minum jamu setiap hari.


ILLUSTRASI PENJUAL JAMU

Tak berlama-lama kubaringkan dia di kasurku. Lalu aku melepas sendiri baju yang kukenakan. Setelah telanjang aku langsung menindihnya. Terasa hangat ketika tubuh kami berpadu. Kami bercumbu kembali sambil tanganku meremas payudaranya. Ciumanku pun berpindah ke puting payudaranya yang berwarna kemerahan. Putingnya kujilat lembut, kusedot dan juga agak kugigit kecil.

“Ohhh…mas nikmat sekali…” Desahnya. Sambil menggigit bibir bagian bawahnya.

Tangan mbak Tati pun tak mau diam, dia mengelus-elus penisku yang sudah tegang dari tadi. Dikocok lembutnya penisku itu. Setelah bermain dengan putingnya lalu ciumanku turun menelusuri pusarnya dan semakin ke bawah. Pada akhirnya wajahku sampai di depan vaginanya yang kenyal. Lidahku langsung bermain di vaginanya. Kujilati dari klitoris hingga ke lubang vaginanya yang sudah basah oleh lendir.

“Jilat terus mas…oohhh…sstttt”. Desahnya nikmat.

Kumainkan lidahku diklitorisnya. Desahan mbak Tati semakin menjadi. Lidahku juga kumasukan ke dalam lubang vaginanya. Cairan lendir bau khas kewanitaan mulai membasahi dan terasa dilidahku. Mbak Tati menjepit kepalaku dan merintih.


ILLUSTRASI PENJUAL JAMU


“Ooohhh, Mas… nikmat Mas…”.

Semakin kupercepat gerakan lidah, semakin menggelinjang tubuh mbak Tati.

“Maaass.…aku gak kuat lagiii….aaaahhh…” Dia telah mencapai klimaks untuk yang pertama kalinya. Cairan kewanitaannya keluar membasahi mulutku.

Aku yang belum mencapai orgasme langsung menindih badannya. Kugesek-gesekan penisku di vaginanya, dan tak lama kemudian

*Bleeesss…* dengan mudah penisku masuk ke dalam lubang vagina itu. Kusodok vaginanya dengan penuh nafsu, dia mengerang keenakan.

“Aaaahhh… terus… sodok yang kenceng mass…” Pintanya.

“Iya mbak…aahhhh enak sekali mbaakk…” Balasku.



ILLUSTRASI PENJUAL JAMU


Rasanya seperti dicengkram dan masih kencang vagina Mbak Tati. Kusodok vaginanya, dia juga mengikuti gerakan naik turunku. Mulut kami kembali berpautan dan lidah kami kembali menjelajah dengan ganasnya. Setelah kurang lebih 20 menit menyodoknya, tiba-tiba Mbak Tati kembali menjerit.

“Aaaaahh…maaasss…aku keluar lagiiii…” dan sejenak menjadi lemas, rupanya dia telah mencapai klimaks yang kedua.

Tak lama kemudian penisku pun berdenyut di dalam lubang surga mbak Tati, dan cepat-cepat kucabut dan kumuntahkan spermaku ke mulut mbak Tati.

“Aku keluaaaar mbaaak, sedooot penisku…ooohhhh…” Teriaku sambil kuarahkan kemaluanku ke mulutnya.


ILLUSTRASI PENJUAL JAMU

Hal ini kulakukan untuk mencegah resiko kehamilan, kami pun terbaring lemas di kamarku. Setelah cukup beristirahat mbak Tati, ia bangun dan membereskan dirinya lalu pamit pergi meninggalkan rumah dan kembali keliling untuk menjajakan dagangannya.

Semenjak kejadian ini kami sering melakukan hubungan seks di rumahku. Kami berhenti berhubungan seks setelah mbak Tati dinikahi seorang pemuda dari desa sebelah. Sungguh menyenangkan berhubungan seks dengannya. Sungguh pengalaman luar biasa bersama penjual jamu bugil ini.

No comments

Powered by Blogger.